Sunday, December 21, 2014

Tips Merawat Burung Cendet Untuk Harian by Somat

Kicau Mania mana sih yang tidak mengenal burung Cendet? saya rasa semua KM sangat mengenal burung ini sebagai pengicau yang cerdas karena sangat lihai menirukan suara burung lainnya dan suara hewan lainnya. Namun pada kenyataannya tidak semua burung cendet memiliki kualitas kicauan dan kemampuan menirukan yang sama, apalagi burung tersebut berasal dari daerah yang berbeda, dari keturunan yang berbeda dan dirawat dengan cara yang berbeda. 

Katuranggan Cendet Yang Bagus

Secara umum merawat burung cendet itu sama saja, dimana burung perlu diberi makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesukaannya, jika burung merasa hepi dan mendapatkan makanan yang cukup maka burung akan mau berkicau, tentu saja hal ini juga perlu didukung dengan lingkungan yang nyaman dan mendukung baginya untuk bertahan hidup dan mendengar kicauannya.

Pilihlah burung cendet dengan mempertimbangkan Ciri-Ciri Burung Cendet Yang Bagus, karena dengan memenuhi katuranggan yang bagus maka burung diharapkan akan memiliki nilai lebih dari segi tampilan maupun kicauannya. Selanjutnya diserahkan pada perawatan, adapun perawatan yang tepat adalah merawat burung tersebut dengan disiplin dan kontinue.

Berikut ini Cendet Jatim mengutip Tips Merawat Burung Cendet Untuk Harian Om Somat, yang terbukti cukup sederhana tapi burung tetap rajin berkicau, meskipun untuk skali kicauan dirumah :
  • Pilihlah burung cendet yang berkelamin jantan, lebih baik pilih yang berkepala hitam dan berparuh tebal. 
  • Bila memilih dari anakan, pilihlah yang paruhnya tebal, kepala cepak dan tampak trotol hitam dikepalanya.
  • Sehari-hari, sebaiknya burung cendet cukup diberi voer dan jangkrik 2 ekor saja. Sedangkan kroto cukup diberikan seminggu sekali. 
  • Memandikan burung saat cuaca panas, sebaiknya setiap hari, bila tidak memungkinkan seminggu sekali juga tidak mengapa yang penting diterapkan secara rutin.
  • Burung yang telah nyaman di dalam sangkar dan di tempat tersebut pasti akan berkicau dengan sendirinya, baik dimaster maupun tidak. bila tidak dimasteri maka burung akan menirukan apa yang di dengarnya di sekelilingnya, seperti suara tokek, suara ayam, suara burung lain, suara jangkrik dll.
  • Jangan harapkan burung mau berkicau jika burung tidak merasa nyaman dan masih takut dengan manusia.
  • Sebaiknya menggantang burung cendet selalu ditempat yang sama setiap harinya, sampai burung rajin berkicau atau gacor.
  • Penjemuran dapat dilakukan dari pagi hingga siang hari, jika tidak memungkinkan untuk melakukannya, maka burung cukup digantang di teras dengan sirkulasi udara yang cukup dan sinar matahari sebentar baik di pagi hari maupun di sore hari.
  • Untuk hasil yang lebih baik, sebaiknya burung cendet dimasteri dengan suara-suara masteran yang tepat, seperti yang telah saya bagikan sebelumnya disini.
  • Mengkerodong burung sebaiknya hanya dilakukan di malam hari, agar burung bisa istirahat dengan tenang, karena bila tidak dikerodong, burung yang telah lot akan terus berkicau bila melihat majikannya. 
  • Bila musim ganti bulu atau mabung datang, sebaiknya burung di full kerodong dan burung hanya diberi full voer, untuk mempercepat proses rontok bulu, bisa di dorong dengan memberi kroto 1 cepuk saja, pemberian kroto hanya 1 kali diawal musim burung mau mabung. Selanjutnya burung cukup diberi voer saja sampai mabungnya tuntas, jangkrik pun tak usah diberikan.
  • Mabungnya burung cendet bisa 2 - 3 bulan, untuk itu pemilik diharap lebih bersabar saat menunggu burung mengalami ganti bulu.
  • Saat mabung datang, jangan berharap burung mau berkicau, jika pun mau berkicau sesekali jangan dipaksakan  untuk digantang dengan burung cendet lainnya.

Itulah tips yang dibagikan oleh Om Somat asal Ngawi yang berdomisili di Kalimantan yang sehari hari bekerja sebagai penjual pentol keliling, selain menggeluti dunia burung. Selain itu om somat juga mengakui, jika faktor DNA bawaan atau keturunan sangat mempengaruhi burung mau rajin berkicau atau tidak. 


 

No comments:

Post a Comment